Niat
Mandi Wajib Dan Tata Caranya
PUSTAKA.COM
PUSTAKA.COMAdapun Tata Cara Mandi Wajib antara lain :
1. Niat
Sebelum memulai tentu setiap
pekerjaan di awali dengan niat, adapun lafadz Niat tersebut ada beberapa jenis
antara lain :
a. Mandi Dikarenakan Keluar
Mani Dengan Sengaja, Mimpi basah, dan senggama maka niat mandi besarnya adalah
BISMILLAHI RAHMANI RAHIM
NAWAITUL GHUSLA LIRAF’IL HADATSIL AKBAR MINAL JANABATI FARDLON LILLAHI TA’ALA
Artiya Dengan menyebut nama
Allah Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari jinabah, fardlu
karena Allah Ta’ala
b. Jika mandi besarnya
disebabkan karena haid maka niat mandi besarnya adalah
BISMILLAHI RAHMANI RAHIM
NAWAITUL GHUSLA LIRAF’IL HADATSIL AKBAR MINAL HAIDI FARDLON LILLAHI TA’ALA
Artinya Dengan menyebut nama
Allah Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari haidl, fardlu karena
Allah Ta’ala
c. Jika mandi besarnya
disebabab karena nifas, maka niyat mandi besarnya adalah
BISMILLAHI RAHMANI RAHIM
NAWAITU GHUSLA LIRAF’IL HADATSIL AKBAR MINAN NIFASI FARDHAN LILLAHI TA’ALA
Artinya Dengan menyebut nama
Allah Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari nifas, fardlu karena
Allah Ta’ala
2. Mencuci Kedua Telapak
Tangan
Setidaknya aktifitas mencuci
telapak tangan ini dilakukan setidaknya 2 (dua) sampai 3 (tiga) kali sebelum
membasuh seluruh tubuh kita dengan air, hal ini dikuatkan dengan riwayat Aisyah
Radiallahu’anha yaitu :
“Telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah
bin Yusuf berkata, telah mengabarkan kepada kami Malik dari Hisyam bin ‘Urwah
dari Bapaknya dari ‘Aisyah isteri Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam, bahwa jika Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mandi
karena janabat, beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya,
kemudian berwudlu sebagaimana wudlu untuk shalat, kemudian memasukkan
jari-jarinya ke dalam air lalu menggosokkannya ke kulit kepalanya, kemudian
menyiramkan air ke atas kepalanya dengan cidukan kedua telapak tangannya
sebanyak tiga kali, kemudian beliau mengalirkan air ke seluruh kulitnya.”
(HR Bukhari no. 240, Muslim no. 474)
3. Mencuci Kemaluan dengan
Tangan Kiri dan kemudian menggosokkannya ke tanah
Setelah mencuci telapak
tangan hendak lah terlebih dahulu memcuci kemaluan dengan tangan kiri, hal ini
diriwayatkan oleh Maimunah Radiallahu ‘anha yaitu :
“Telah menceritakan kepadaku Ali bin Hujras-Sa’di
telah menceritakan kepadaku Isa bin Yunus telah menceritakan kepada kami al-A’masy
dari Salim bin Abi al-Ja’di dari Kuraib dari Ibnu Abbas dia berkata, “Bibiku,
Maimunah telah menceritakan kepadaku, dia berkata, ‘Aku
pernah membawa air mandi kepada Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam
karena junub, Lalu beliau membasuh dua tapak tangan sebanyak dua atau tiga
kali. Kemudian beliau memasukkan tangan ke dalam wadah berisi air, lalu
menyiramkan air tersebut ke atas kemaluan serta membasuhnya dengan tangan kiri.
Setelah itu, beliau menggosokkan tangan kiri ke tanah dengan pijatan yang kuat,
lalu berwudhu sebagaimana yang biasa dilakukan untuk mendirikan shalat.
Kemudian beliau menuangkan air yang diciduk dengan dua telapak tangan ke kepala
sebanyak tiga kali sepenuh telapak tangan. Lalu beliau membasuh seluruh tubuh,
lalu beralih dari tempat tersebut dan membasuh kedua kaki, kemudian aku
mengambilkan handuk untuk beliau, tetapi beliau menolaknya.”
Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin ash-Shabbah, Abu Bakar bin Abi
Syaibah, Abu Kuraib, al-Asyajj, dan Ishaq semuanya dari Waki’
–lewat jalur periwayatan lain–,
dan telah menceritakan kepada kami tentangnya Yahya bin Yahya dan Abu Kuraib
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Muawiyah keduanya dari
al-A’masy dengan sanad ini, dan tidaklah dalam hadits
keduanya lafazh, “Menyiramkan air tiga kali sepenuh telapak tangan pada
kepala.” Dan dalam hadits Waki’
terdapat gambaran wudhu seluruhnya. Dia menyebutkan berkumur-kumur dan
memasukkan air ke hidung. Dan dalam hadits Abu Mu’awiyah
tidak menyebutkan handuk.” (HR. Muslim no. 476)
4. Berwudhu
Wudhu adalah salah satu
aktifitas yang menurut sebagian besar para ulama hukumnya sunnah, namun ada
beberapa perbedaan pendapat dari para ulama tentang tata cara berwudhu dalam
prosesi mandi junub, ada yang berpendapat bahwa saat mandi wajib mencuci kedua
telapak kaki adalah untuk mengakhiri mandi junub. Namun di telaah secara teliti
berwudhu sempurna adalah wudhu yang dilakukan ketika hendak shalat, namun dalam
mandi junub terkadang mencuci kaki dalam wudhu dilakukan saat akan mengakhiri
mandi junub.
5. Menyela-nyela pangkal
rambut dan membasuhnya
Rasulullah melaksanakan mandi
junub/mandi besar melakukan hal ini, Beliau memasukkan jari-jari kedalam air
dan menggosokkannya kepada kulit kepala. ini dimaksudkan bahwa Beliau
mempergunakan air untuk membasahi kulit kepala agar semua bagian tubuh terkena
air mandi wajib. setelah itu Rasulullah menuangkan air ke kepala beliau
setidaknya tiga kali. hal ini diriwayatkan oleh Aisyah Radiallahu ‘anha
yaitu
“Telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah
bin Yusuf berkata, telah mengabarkan kepada kami Malik dari Hisyam bin ‘Urwah
dari Bapaknya dari ‘Aisyah isteri Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam, bahwa jika Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mandi
karena janabat, beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya,
kemudian berwudlu sebagaimana wudlu untuk shalat, kemudian memasukkan
jari-jarinya ke dalam air lalu menggosokkannya ke kulit kepalanya, kemudian menyiramkan
air ke atas kepalanya dengan cidukan kedua telapak tangannya sebanyak tiga
kali, kemudian beliau mengalirkan air ke seluruh kulitnya.”
(HR. Bukhari No. 240)
6. Mandi dan mencuci Kaki
Pada bagian akhir ini setelah
menyela rambut dan membasuhnya kita kemudian mandi seperti mandi pada umumnya
namun perlu di ingatkan bahwa mandi junub diwajibkan agar air mengenai seluruh
permukaan tubuh, setelah itu kemudian mencuci kaki
“Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya
at-Tamimi telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah
dari Hisyam bin Urwah dari bapaknya dari Aisyah dia berkata, “Dahulu
apabila Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam mandi
hadas karena junub, maka beliau memulainya dengan membasuh kedua tangan. Beliau
menuangkan air dengan menuangkan air dengan tangan kanan ke atas tangan kiri,
kemudian membasuh kemaluan dan berwudhu dengan wudhu untuk shalat. Kemudian
beliau menyiram rambut sambil memasukkan jari ke pangkal rambut sehingga rata.
Hingga ketika selesai, beliau membasuh kepala sebanyak tiga kali, lalu beliau
membasuh seluruh tubuh dan akhirnya membasuh kedua kaki. Dan telah menceritakan
kepada kami Qutaibah bin Sa’id dan Zuhair bin
Harb keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Jarir –lewat
jalur periwayatan lain–, dan telah menceritakan kepada kami Ali bin Hujr
telah menceritakan kepada kami Ali bin Mushir –lewat
jalur periwayatan lain–, dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah
menceritakan kepada kami Ibnu Numair semuanya dari Hisyam dalam sanad ini, dan
dalam lafazh mereka tidak ada ungkapan, ‘Membasuh kedua
kakinya’, dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi
Syaibah telah menceritakan kepada kami Waki’ telah menceritakan
kepada kami Hisyam dari bapaknya dari Aisyah bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam mandi karena junub, maka beliau memulainya dengan mencuci kedua
telapak tangannya tiga kali, kemudian menyebutkan sebagaimana hadits Abu Mu’awiyah,
namun tidak menyebut, ‘membasuh kedua kakinya.”
(HR. Muslim no. 474)
Demikianlah artikel tentang
Niat Mandi Wajib dan Tata Cara Mandi Wajib, Anda juga dapat menyimak artikel
lainnya tentang Niat Shalat Jenazah dan Tata Cara Shalat Jenazah. Terima kasih,
semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment